Jumat, 15 Maret 2013

MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG

MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG Persediaan barang mempunyai fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Dari berbagai macam barang yang ada, seperti bahan, barang dalam proses dan barang jadi, perusahaan menyimpannya karena berbagai alasan diantaranya : penyimpanan barang diperlukan agar perusahaan dapat memenuhi pesanan pembeli dalam waktu yang tepat Untuk berjaga-jaga pada saat barang di pasar sukar diperoleh, kecuali pada saat musim panen tiba. Jika kondisinya adalah bahwa tersedianya barang sangat tergantung dengan musim, maka perlu bagi perusahaan untuk menyimpannya. Untuk menekan harga perunit barang. Perusahaan sering kali memproduksi barang dalam jumlah besar untuk memanfaatkan apa yang disebut economic of scale. Dengan economic of scale,biaya produksi perunit dapat ditekan. Konsekuensinya adalah perusahaan akan menyimpan persediaan barang dalam jumlah besar. Jika perusahaan menyimpan barang dalam jumlah yang besar, perusahaan dapat memenuhi pesanan pelanggan, dan menghindari kehabisan barang (stock out). Tetapi menyimpan barang berarti perusahaan akan menanggung biaya penyimpanan. Jika perusahaan hanya menyimpan barang dalam jumlah kecil, biaya penyimpana akan relatif kecil. Tetapi sebaiknya untuk dapat memenuhi permintaan barang, perusahaan harus memesan barang lebih sering, yang berarti biaya pesanan akan meningkat. Dengan demikian terdapat trade-off antara memelihara persediaan dalam jumlah kecil dan besar. Tingkat Persediaan barang yang optimal adalah pada tingkat persediaan ini total biaya persediaan adalah minimum. Faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat persediaan adalah sebagai berikut : Biaya persediaan barang (Inventory cost). Biaya yang berkaitan dengan pemilikan barang dapat dibedakan dalam : Holding atau Carry costs, yaitu biaya yang dikeluarkan karena memelihara barang atau opportunity costs karena melakukan investasi dalam barang dan bukan investasi lainnya. Ordering costs, yaitu barang yang dikeluarkan untuk memesan barang dari supplier untuk mengganti barang yang telah dijual. Stock-out costs, yaitu biaya yang timbul karena kehabisan barang pada saat yang diperlukan. Sejauhmana permintaan barang oleh pembeli dapat diketahui. Artinya jika permintaan dapat diketahui, maka perusahaan dapat menentuka berapa kebutuhan barang dalam suatu periode. Lama penyerahan barang antara saat dipesan dengan barang tiba, atau disebut sebagai lead time atau delivery time. Terdapat atau tidak kemungkinan untuk menunda pemenuhan pesanan dari pembelia atau yang disebut sebagai backlogging. Kemungkinan dperoleh disconto untuk pembelian barang dalam jumlah besar. Dengan menerima disconto untuk pembelian barang dalam jumlah besar total persediaan barang akan berkurang. Tetapi pembeliaan dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya penyimpanan atau holding cost. Sedangkan pembelian kurang dari jumlah minimum tidak memperoleh disconto, tetapi biaya pesanan akan meningkat. Dengan demikian terdapat trade-off dalam keputusan untuk mengambil disconto atau tidak. MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY Berbagai faktor yang mempengaruhi Persediaan barang menyebabkan perhitungan untuk menetukan besarnya persediaan barang yang optimal menjadi kompleks.Untuk menyederhanakna perhitungan persediaan atau pesanan barang yang optimal. Dalam model analisis Economic Order Quantity (EOQ) diperlukan asumsi sebagai berikut : Biaya yang relevan untuk perhitungan adalah Ordering cost dan Carrying cost. Pesanan untuk mengganti persediaan barang yang dijual selalu datang pada awal bulan. Untuk sementara stock-out dan backlogging tidak diperlukan. Permintaan barang dapat diketahui dan dengan tingkat pemakaian atau pengeluaran yang tetap. Dengan keempat asumsi di atas, maka : Masalah biaya atas persediaan barang akan ditentukan oleh berapa banyak barang yang akan dipesan, biaya pesanan dan biaya pemeliharaan dan penyimpanan Banyaknya barang yang dipesan antara satu pesanan dengan pesanan yang lain akan sama, dan ditentukan oleh modal. Pemakaian dan permintaan barang yang bersifat tetap menyebabkan pola tingakt persediaan menyerupai gigi gergaji. Besarnya Carrying costs pertahun adalah rata-rata tingkat persediaan barang dikalikan dengan pemeliharaan dan penyimpanan per unit barang dalam satu tahun.Sedangkan besarnya Ordering Costs per tahun adalah pesanan barang dalam satu tahun dikalikan dengan biaya untuk setiap kali pesan barang. Co = Biaya pesanan untuk setiap kali pesan barang D = Jumlah permintaan barang setahun (dalam unit) Q = Kuantitas barang yang dipesan untuk setiap kali pesan barang (dalam unit) Cc = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan barang yang besarnya dinyatakan tetrhadap harga persediaan barang. Maka : Ordering cost pertahun : Co x D/Q Carrying cost per tahun : Cc x Q/2 Total biaya persediaan : (Co x D/Q) + (Cc x Q/2) Untuk mendapatkan total biaya persediaan yang minimum adalah (EOQ): Co x D/Q = Cc x Q/2 Cc. Q2 = 2.Co.D Q2 = (2.Co.D)/Cc Q* = √(2.Co.D/Cc) SAFETY STOCK DAN LEAD TIME Dalam EOQ sering terdapat masalah interval waktu dalam pemesanan. interval waktu dalam pemesanan adalah jarak waktu dua pesanan yang berurutan datang dengan rumusan : : (12 bulan)/(D/Q) PEMBELIAN DENGAN DISCONTO Suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menentukan apakah perusahaan harus mengambil alternatif disconto atau tidak itu ditentukan dari persediaan barang. Perhitungan EOQ tanpa disconto adalah : Q* = √(2.Co.D/Cc) Perhitungan EOQ untuk pesanan dengan memanfaatkan disconto adalah : QD* = √(2.Co.D/Cc)

1 komentar:

silahkan kirimkan komentar Anda yang membangun.